Minggu, 09 November 2008
Senin, 18 Agustus 2008
Senin, 11 Agustus 2008
Senin, 28 Juli 2008
Minggu, 20 Juli 2008
Jumat, 18 Juli 2008
Rabu, 16 Juli 2008
Menjadi Keluarga Samara....idaman semua ikhwan..
Bagi Mereka yang Mencari Mawaddah, Sakinah dan Rahmah dalam Keluarga
Bismillahhirrahmaanirrahiim. Dengan kerendahan hati, mari kita simak pesan-pesan Al-Qur’an tentang tujuan kehidupan yang sebenarnya. Nasehat ini untuk semuanya. Untuk mereka yang sudah memiliki arah untuk mereka yang belum memiliki arah, dan untuk mereka yang tidak memiliki arah. Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang menginginkan kebaikan.
Saudaraku…
Nikah itu ibadah. Nikah itu suci. Ingat itu. Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan bisa karena keturunan, dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan… karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikanlah agama sebagai alasan… Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku…
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk oleh karena cinta. Namun… jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur. Jadikanlah “ALLAH” sebagai landasan niscaya engkau akan selamat. Tidak saja dunia, tapi juga akherat. Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan… Niscaya mawaddah, sakinah, dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku…
Jangan engkau menginginkan untuk menjadi raja dalam ‘istanamu’. Disambut istri ketika datang, dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kau lakukan ‘istana’mu tidak akan langgeng. Lihatlah manusia ter-agung Muhammad SAW. Tidak marah ketika harus tidur di depan pintu beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar, menjahit baju-nya yang robek…
Saudaraku…
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam ‘istana’mu. Disayang, dimanja, dan dilayani suami. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, ‘istana’mu akan jadi neraka bagimu.
Saudaraku…
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu. Jangan engkau terlalu menuruti istrimu. Jika itu kau lakukan, engkau akan celaka. Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabi-mu tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri. Tegaslah terhadap istrimu. Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah. Jangan biarkan dia dengan kehendaknya. Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth… Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…
Istrimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah istrimu. Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas sang suami, Ibrahim. Jadikanlah dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikanlah dia sebagai Khadijah wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad SAW menerima tugas risalah. Istrimu adalah tanggung jawabmu. Jangan kau larang mereka taat kepada Allah. Biarkan mereka menjadi wanita shalihah. Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam. Jangan kau belenggu mereka dengan EGO-mu…
Saudaraku…
Jika engkau menjadi istri, jangan kau paksa suamimu menurutimu. Jangan paksa suamimu melanggar Allah. Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam yang bisa menjaga kehormatannya. Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah yang bisa mendampingi suami menjalankan misi. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik dengan tangismu. Jika itu kau lakukan, kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka… jangan…
Saudaraku…
Jika engkau menjadi Bapak, jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim. Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad SAW.
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah. Ajak mereka taat kepada Allah. Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti, jadikan dia sebagai Ismail yang taat. Jangan kau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka. Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih, anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku…
Jika engkau menjadi ibu, jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh. Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu. Jadikanlah mereka mujahid, jadikanlah mereka tentara-tentara Allah. Jangan biarkan mereka bermanja-manja, jangan biarkan mereka bermalas-malas. Siapkanlah mereka untuk menjadi hamba yang shalih, hamba yang siap menegakkan Risalah Islam… Amin.
Wassalam
Source : Unknown
Ayah......ku adalah idola..ku
Untukmu Ayah
Ayah,
Setiap kali memandang wajahmu
Hati ini begitu bersyukur
Hati ini begitu bahagia
Kedapatan seorang ayah sepertimu.
Ayah,
Kehidupanku serasa bermakna
Dengan titik peluhmu
Aku dan adik-adik mengenali dunia
Dengan kasih-sayangmu
Aku dan adik-adik mengenali bahagia
Dengan ilmumu
Aku dan adik-adik mengenali Allah Yang Maha Esa.
Ayah,
Aku tahu susah payahmu
Aku tahu deritamu
Aku tahu budimu
Semuanya kau persembahkan
Tanpa sedikit pun rungutan
Tanpa sedikit pun kemalasan
Demi membela diri kami sekeluarga.
Ayah,
Jutaan kasih dan penghargaan ku hulurkan
Buatmu yang sentiasa jerih dan perit
Sanggup berkorban segalanya
Hanya kerana keluarga tercinta.
Wahai Ibu....
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian,
manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dilaka lara
impian kita dalam rengsa
rujukan kita di kala nista
Ibu adalah mata air cinta
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi
Siapa pun yang kehilangan ibunya
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi
sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak
syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu
Ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
:+: Khalil Gibran :+:
Senin, 14 Juli 2008
Pra Mukhoyam....Kudu mesti ikut nich...
Dihari minggu yang agak cerah ane dan rombongan menuju khasanah melayu sekitar pukul 07.00, kita menuju ke tempat ini tak lain adalah untuk melakukan kegiatan pra-mukhoyam, mukhoyamnya sendiri insyaallah akan dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 20, atawa hari kamis malam s/d minggu sore, dan insyaallah planningnya akan ada longmarch selama 12 jam, denger2 info sih dari khsanah melayu sampai jembatan 1, wah lumayan juga tuch....
Pulang dari Mpra-mukhoyam wah badan rasanya lemas banget, pokoknya 5 L dech ( LElah, letih, lesu, loyo, lemah ), tapi ane merasa sangat senang dan bahagia, akhirnya bisa mengikuti pra mukhoyam ini )
Tetapi akhir-akhir ini ane lagi gak sehat, tapi meskipun demikian semangat ane tetap membara, apalagi ada bidadari yang dampingin dan ngedukung ( bida2rinya still in my imagine, he...3X )...so teman2, kawan2, sobat2, para mujahid, ayo tetap semangat... ikuti mukhoyam II ini bersama2 dan ambil serta raihlah dan teguklah manfaat yang akbar dari semua kegiatan ini...
temen2, sobat2, kawan2, para mujahid bakal nyesel dech kalo ga ikutan..
Ya Allah...hamba memohon untuk diberi kesehatan dan keselamatan selama menjalani kegiatan mukhoyam nanti, dan teruntuk para mujahid yang lainnya...
Ayo ..persiapkan mukhoyam dari sekarang ini..
( NB : Ane dah siap sandal gunung loh, ente apa? )
Sabtu, 16 Februari 2008
MD 2 ku....di Pulau Rempang...
XPDC Bintan 2008
Alhamdulilah....Subhanallah...hanya kalimat itu yang keluar dari mulutku saat kumelihat kebesaranMu yang sungguh luar biasa
tepatnya diGunung Bintan, Ane dengan teman2 kepanduan menaiki bukit pegunungan di Gunung Bintan ini.
Wow....sangat menyenangkan....
Ane dengan teman2 merasakan indahnya alam di Bintan, tidur beralaskan tanah memandang bintang2 dan sesekali ditemani oleh nyamuk2 nakal, tentunya mereka sedang mencari makan, begitu dingin suasana disana.
Tak terasa rombongan Kepanduanpun pulang...ane merasa sangat ingin berada disini terus, terasa nyaman dbanding suasana kota yang hiruk pikuk dan penuh dengan kebohongan serta kepalsuan.
sampai jumpa gunung bintan....